Ma'na Ilah (Makna Kata Tuhan)

GemaDakwah Kalimat Laa ilaaha illa Allaah tidak mungkin difahami kecuali dengan memahami terlebih dahulu makna ilah yang berasal dari `aliha’ yang memiliki berbagai macam pengertian. Dengan memahaminya akan terjelaskan motif-motif manusia mengilahkan sesuatu. Ada empat makna utama dari aliha yaitu sakana ilahi, istijaara bihi, asy syauqu ilaihi dan wull’a bihi. Aliha bermakna abaduhu (mengabdi/me-nyem-bahnya) karena empat perasaan itu demikian mendalam dalam hatinya, maka dia rela dengan penuh kesadaran untuk menghambakan diri kepada ilah (sembahan) tersebut. Dalam hal ini ada tiga sikap yang mereka berikan terhadap ilahnya yaitu kamalul mahabah, kamalut tadzalul, dan kamalul khudu’. Al Ilah dengan ma’rifat yaitu sembahan yang sejati hanyalah hak Allah SWT saja, tidak boleh diberikan kepada selain-Nya. Dalam menjadikan Allah SWT sebagai Al Ilah terkandung empat pengertian yaitu al marghub, al mahbub, al matbu’ dan al marhub. Al Ma’bud merupakan sesuatu yang disem-bah secara mutlak. Karena Allah SWT adalah satu-satunya Al Ilah, tiada syarikat kepada-Nya, maka Dia adalah satu-satunya yang disembah dan diabdi oleh seluruh kekuatan yang ada pada manusia. Pengakuan Allah SWT sebagai al Ma’bud dibuktikan dengan penerimaan Allah SWT sebagai pemilik segala loyalitas, pemilik ketaatan dan pemilik hukum.
 
1. Yang Menentramkan ( أَلِهَ )

A. Mereka Tenteram Kepadanya ( سَكَنَ إِلَيْهِ )
Sakana Ilaihi yaitu ketika ilah tersebut diingat-ingat olehnya, ia merasa senang dan manakala mendengar namanya disebut atau dipuji orang ia merasa tenteram. Manusia yang mengilahkan kehidupan dunia merasa tenteram dengan dunianya, walaupun ketentraman yang dimilikinya adalah semu dan sementara saja. Ilah mempunyai arti menentramkan. Bani Israel yang bodoh menghendaki adanya ilah yang dapat menenteramkan hati mereka, walalupun akhirnya mereka tidak memperoleh ketentraman yang abadi.

Dalil
  • · Q. 10:7-8. Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tentram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan.
  • · Q. 7:138. Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala mereka, Bani Israil berkata: “Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)”. Musa menjawab: “Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat- sifat Tuhan)”.
  • · Perkataan orang Arab tentang Aliha: Saya merasa tenteram kepadanya, si fulan meminta perlindungan kepadanya, si fulan merasa rindu kepadanya, anak itu cenderung kepada ibunya.
  • · Hadits. Dari Ibnu Abbas R.A dari Rasulullah SAW meriwayatkan sabda dari Tuhannya SWT, Firman-Nya “Sesungguhnya Allah telah menetapkan kebaikan-kebaikan dan kejahatan-kejahatan kemudian menjelaskannya, maka barang siapa berniat melakukan kebaikan lalu tidak jadi, Allah mencatat satu kebaikan sempurna. Dan jika ia berniat melakukan kebaikan lalu ia mengerjakannya, Allah catat nilai kebaikannya itu 10x lipat sampai 700x lipat, sampai berlipat ganda banyaknya. Dan jika ia bermaksud melakukan kejahatan, tapi tidak jadi ia lakukan, Allah carat padanya satu kebaikan yang sempurna. Dan jika ia bermaksud melakukan kejahatan, lalu dikerjakannya, Allah carat padanya satu kejahatan. (Bukhri-Muslim).
B. Merasa Dilindungi oleh-Nya ( اِسْتَجَارَ بِهِ )
Karena ilah tersebut dianggap memiliki kekuatan ghaib yang mampu menolong dirinya dari kesulitan hidup. Manusia yang memperilah jin dengan meminta perlindungan kepadanya, merasa dilindungi oleh jin. Makna ilah disini adalah merasa dilindungi. Orang-orang musyrik mengambil pertolongan dari selain Allah SWT padahal semuanya tidak dapat menolong kita, lihat Q. 7:197.

Dalil
  • · Q. 72:6. Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki di antara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.
  • · Q. 36:74-75. Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan. Berhala­berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala­-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka.
C. Merasa Selalu Rindu Kepadanya ( اِشْتَاقَ إِلَيْهِ )
Ada keinginan selalu bertemu dengannya, apakah berterusan atau tidak. Ada kegembiraan apabila bertemu dengannya. Bani Israel larut dalam kerinduan yang berlebihan terhadap ijla (anak lembu) yang dijadikannya ilah. Ilah berarti merasa rindu kepadanya. Para penyembah berhala sangat tekun melakukan pengabdian karena selalu rindu padanya.

Dalil
  • · Q. 2:93. Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari kamu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman): “Peganglah teguh-teguh apa yang Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah!” Mereka menjawab: “Kami mendengarkan tetapi tidak mentaati”. Dan telah diresapkan ke dalam hati mereka itu (kecintaan menyembah) anak sapi karena kekafirannya. Katakanlah: “Amat jahat perbuatan yang diperintahkan imanmu kepadamu jika betul kamu beriman (kepada Taurat)”.
  • · Q. 20:91.Mereka menjawab: “Kami akan tetap menyembah patung anak lembu ini, hingga Musa kembali kepada kami”.
  • · Q. 26:7 1. Mereka menjawab: “Kami menyembah berhala-berhala dan kami senantiasa tekun menyembahnya”.
  • · Hadits. Diriwayatkan oleh Ahmad dart Abu Darda dari Nabi SAW beliau bersabda “Kecintaanrnu kepadasesuatu akan membuatmu buta dan tuli” (HR Abu Daud).

D. Merasa Cinta dan Cenderung Kepadanya ( وُلِعَ بِهِ )
Rasa rindu yang menguasai diri menjadikannyamencintai ilah tersebut, walau bagaimanapun keadaannya.  la selalu beranggapan bahwa puj aannya memiliki kelayakandicintai sepenuh hati. Berhala-berhala adalah menyatukan bangsa yang sangat disenangi oleh orang-orang musyrik. Tandingan (andad.) merupakan sembahan.sembahan selain Allah SWT yang dicintai oleh orang-orang musyriksama dengan mencintai Allah SWT karena merekasangat cenderung atau dikuasai olehnya.

Dalil
  • · Q. 29:25. Dan berkata Ibrahim: “Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan ini kemudian di hari kiamat sebahagiankamu mengingkari sebahagian (yang lain) dan sebahagian kamu melaknati sebahagian (yang lain); dan tempat kembalimu ialah neraka, dan sekali-kali tak ada bagimu para penolongpun.
  • · Q. 2:165. Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangatcintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaanNya (niscaya mereka menyesal).
2. Yang Disembah ( عَبَدَهُ )

A. Dia Amat Sangat Mencintainya ( كَمَالُ الْمَحَبَّةِ )
Dia sangat mencintai sehingga semua akibat cinta siap dilaksanakannya. Maka diapun siap berkorban memberi loyalitas, taat dan patuh dan sebagainya. Orang kafir yang menjadikan sesuatu selain Allah SWT sebagai ilahnya demikian senangnya apabila mendengar nama kecintaannya serta tidak suka apabila nama Allah SWT disebut. Orang-orang kafir sangat menghormati berhala-berhala sembahannya. Ilah juga berarti sembahan yang dicintainya.

Dalil
  • · Q. 39:45. Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati.
  • · Q. 71:23. Dan mereka berkata: “Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwaa’, yaghuts, ya’uq dan nasr.
  • · Hadits. Sabda Rasulullah SAW, “Celakalah hamba dinar (uang emas), celakalah hamba dirham (uang perak), celakalah hamba pakaian (mode). Kalau diberi maka is ridha, sedangkan apabila tidak diberi maka is akan kesal. Ini disebabkan kecintaan yang amat sangat terhadap barang-barang tersebut.

B. Dia Amat Sangat Merendahkan Diri ( كَمَالُ التَّذَلُّلِ )
Dia sangat merendahkan diri di hadapan ilahnya. Sehingga menganggap dirinya sendiri tidak berharga, sedia bersikap rendah serendah-rendahnya untuk pujaannya itu. Reaksi orang musyrik yang marah karena berhala­berhalanya dipermalukan oleh Nabi Ibrahim AS. Mereka menghukum Nabiyullah untuk membela berhala-berhala. Ini karena rasa rendah diri dan hormat terhadap berhala­berhala tersebut.

Dalil
  • Q. 21:59, 68. Mereka berkata: “Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim?”. Mereka berkata: “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak”.
  • Perkataan orang Arab aliha adalah abadahu. Seperti aliha rajulu ya-lahu (lelaki itu menghambakan diri pada ilahnya).

C. Dia Amat Sangat Tunduk Patuh ( كَمَالُ الْخُضُوْعِ )
Sehingga akan selalu mendengar dan taat tanpa reserve, serta melaksanakan perintah-perintah yang menurutnya bersumber dari sang ilah. Orang-orang kafir pada hakikatnya mengabdi kepada syaithan yang memperdaya mereka. Mereka tunduk dan patuh mengikuti perintahnya. Orang-orang kafir demikian patuhnya sehingga bersedia membunuh anak-anaknya untuk mengikuti program ilah­-ilah sembahannya.

Dalil
  • · Q. 36:60. Bukanlah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu.
  • · Q. 6:137. Dan demikianlah pemimpin-pemimpin mereka telah menjadikan kebanyakan dari orang-orang musyrik itu memandang baik membunuh anak-anak mereka untuk membinasakan mereka dan untuk mengaburkan bagi mereka agamanya. Dan kaalu Allah mengendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.

3. Tuhan ( اَلإِلَهُ )

A. Yang Disenangi ( اَلْمَرْغُوْبُ )
Al Marghub yaitu dzat yang senantiasa diharapkan. Karena Allah SWT selalu memberikan kasih sayangNya dan di tangan Nyalah segala kebaikan. Allah SWT adalah ilah yang esa tiada ilah se lain Dia, dengan rahmat dan kasih sayangnya yang teramat luas.

Dalil
  • · Q. 2:163-164. Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia. Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di taut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) – nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

B. Sesuatu yang Sangat Ditakuti ( اَلْمَرْهُوْبُ )
Hanya Allah SWT saja yang berhak ditakuti secara syar’i. Takut terhadap kemarahanNya, takut terhadap siksaNya, dan takut terhadap hal-hal yang akan membawa kemarahanNya. Rasa takut ini bukan membuat is lari, tetapi membuatnya selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT Hanya Allah SWT saja yang sesuai ditakuti dengan mendekatkan diri kepadaNya. Hanya Allah SWT yang sesuai diharap karena la Maha Memberi atau Mengabulkan doa hambaNya. Orang-orang mukmin menghambakan diri kepada Allah SWT dengan harap dan cemas.

Dalil
  • · Q. 2:186. Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
  • · Q. 40:60. Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya or­ang-orang yang menyombongkan diri dari menyembahKu akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.
  • · Q. 94:7-8. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
  • · Hadits. Ibnu Abi Hatim berkata dengan sanadnya dari Muawiyah bin Haidah Al-Qusyairi, “Seorang Badui bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah Tuhan kita itu dekat sehingga kami dapat bermunajat kepada-Nya ataukan jauh hingga perlu kami seru?” Nabi diam sejenak, kemudian turunlah ayat, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila memohon kepada-Ku”, Apabila kamu menyuruh mereka berdo’a kepada-Ku, maka berdo’alah kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkan.
  • · Q. 21:90-91. Maka Kami memperkenankan doanya, dan Kami anugerahkan kepadanya Yahya dan Kami jadikan istrinya dapat mengandung. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatanm-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyu kepada Kami. Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh) nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.
  • · Q. 2:40. Hai Bani Israil, ingatlah akan nikmatKu yang telah Aku anugerahkan kepadamu, dan penuhilah janjimu kepadaKu, niscaya Aku penuhi janjiKu kepadamu; dan hanya kepadaKulah kamu harus takut (tunduk).
  • · Q. 9:13. Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janji) nya, padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama kali memulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allahlah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.
  • · Q. 33:39. (Yaitu) orang-orang yang menyampaikan risalah­-risalah Allah, mereka takut kepadaNya dan mereka tiada merasa takut kepada seorang (pun) selain kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pembuat perhitungan.
  • · Hadits. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Said Al­Khudri R.A, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, ” Janganlah salah satu dari kamu meremehkan dirinya sendiri saat dia melihat urusanAllah SWT yang semestinya dikemukakan, lalu dia diam dan tidak mengemukakannya. Lalu Allah bertanya,”Mengapa kamu tidak mengemukakannya?” Dia menjawab, Aku takut kepada manusia, lalu Allah berfirman,”Akulah yang paling berhak ditakuti” (HR Ahmad).

C. Yang Selalu Diikuti atau Ditaati ( اَلْمَتْبُوْعُ )
Semua perintahNya siap dilaksanakan dengan segala kemampuan sedang semua laranganNya akan selalu dijauhi. Selalu mengikuti hidayah atau bimbinganNya dengan tanpa pertimbangan. Allah SWT saja yang sesuai diikuti secara mutlak, dicari dan dikejar keridhaanNya. Perintah Allah SWT untuk bersegera menuju Allah SWT karena hanya Allah SWT saja yang sesuai diikuti. Menuju Allah SWT untuk memperoleh bimbingan dan hidayahNya untuk diikuti.

Dalil
  • Q. 51:50. Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Al­lah. Sesungguhnya aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.
  • Q. 37:99. Dan Ibrahim berkata: “Sesungguhnya aku pergi menghadap kepada Tuhanku, dan Dia akan memberi petunjuk kepadaku”

D. Yang Dicintai ( اَلْمَحْبُوْبُ )
Al-Mahbuub yaitu dzat yang amat sangat dicintai karena Dia yang berhak dipuja dan dipuji. Dia telah memberikan perlindungan, rahmat dan kasih sayang yang berlimpah ruah kepada hamba-hambanya. Allah SWT adalah kecintaan orang yang mukmin dengan kecintaan yang amat sangat. Sehingga ketika disebut nama Allah SWT, orang-orang yang beriman akan bergetar hatinya. Allah SWT berada diatas segala kecintaan.

Dalil
  • Q. 2:165. Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagai mana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, bahwa Allah amat berat siksaanNya (niscaya mereka menyesal).
  • Q. 8:2. Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat­-ayatNya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal.
  • Q. 9:24. Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara­-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusanNya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.

4. Yang Diabdi ( اَلْمَعْبُوْدُ )

A. Pemilik kepada Segala Loyalitas ( صَاحِبُ الْوِلاَيَةِ )
Shaahib Al-Walaayah merupakan perwalian atau pemegang otoritas atas seluruh makhluk termasuk dirinya. Dengan demikian loyalitas mukmin hanya diberikan kepada Allah SWT dengan kesadaran bahwa loyalitas yang diberikan pada selain Nya adalah kemusyrikan. Pernyataan mukmin bahwa pengabdianNya hanya untuk Allah SWT saja dan sekali-kali tidak akan mengabdi selainNya. Rasul diutus dengan risalah pengabdian pada Allah SWT saja dan menjauhi segala yang diabdi selain Allah SWT Perintah Allah SWT untuk mengabdi kepadaNya saja dengan tidak mengambil selain Allah SWT sebagai tandingan-tandingan. Pernyataan mukmin bahwa wali (pemimpin) nya hanya Allah SWT saja. Berwalikan kepada Allah SWT berarti melepaskan manusia dari kegelapan jahiliyah menuju cahaya Islam.

Dalil
  • Q. 109:1-6. Katakanlah: “Hai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menj adi penyembah apa yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah. Untukmulah agamamu, dan untukkulah, agamaku”.
  • Q. 16:36. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah taghut itu”, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)
  • Q. 2:21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.
  • Hadits. Dari Ibnu Mas’ud , dia berkata,”Saya bertanya,”Wahai Rasulullah, dosa apakah yang paling besar di sisi Allah ? Nabi bersabda,” kamu menjadikan sekutu bagi Allah, padahal Dialah yang telah menciptakanMu”. (HR. Bukhari dan Muslim). Mu’adz mengatakan, “Tahukah kamu apa yang menjadi hak Allah sebagai kewajiban atas hamba-Nya ? yaitu, hendaklah mereka menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun”.
  • · Q. 7:196. Sesungguhnya pelindungku ialah Allah Yang telah menurunkan Al Kitab (Al Quran) dan Dia melindungi orang-orang yang saleh.
  • · Q. 2:257. Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung­pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.

B. Pemilik Tunggal Hak untuk Ditaati ( صَاحِبُ الطَّاعَةِ )
Shaahib Ath-Thaa’ah oleh seluruh makhluk di alam semesta. Mukmin meyakini bahwa ketaatan pada hakikatnya untuk Allah SWT saja. Seorang mukmin menyadari sepenuhnya bahwa mentaati mereka yang mendurhakai Allah SWT adalah kedurhakaan terhadap Allah SWT Hak menciptakan dan hak memerintah hanyalah milik Allah SWT Mukmin hanya mengakui kerajaan Allah SWT Oleh karena itu mukmin hanya mengikuti dan mentaati perintah Pemilik tunggal alam ini yaitu Allah.

Dalil
  • Q. 7:54. Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lali Dia bersemayam di atas arasy. Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakanNya pula) matahari, bulan, dan bintang-bintang (masing­masing) tunduk kepada perintahNya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
  • Hadits. Mukmin hanya akan taat pada sesuatu yang diizinkan Allah SWT, Rasul dan ulil amri. Mukmin tidaklah akan mentaati perintah maksiat kepada Allah SWT

C. Pemilik Tunggal Kekuasaan di Alam Semesta ( صَاحِبُ الْحَاكِمِيَّةِ )
Dialah yang menciptakan dan berhak menentukan aturan bagi seluruh ciptaanNya. Maka hanya hukum dan undang­undangNya saja yang adil. Orang mukmin menerima Al­lah SWT sebagai pemerintah dan kerajaan tunggal di alam semesta dan menolak kerajaan manusia. Hak menentukan hukum dan undang-undang hanyalah hak Allah SWT Karena hanya Allah saja yang mengetahui manusia sebagai ciptaanNya maka Allah pula yang berhak membuat aturan kehidupan manusia. Allah SWT mewajibkan manusia melaksanakan hukum­hukumNya untuk mencapai kedamaian di dunia dan keselamatan di akhirat. Mereka yang menolak aturan atau hukum Allah SWT adalah kafir, zalim dan fasik. Ini artinya pemerintahan Allah SWT saja yang boleh tegak sedang pemerintahan manusia adalah batil.

Dalil
  • Q. 12:40. Kamu tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama yang kamu dan nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak menurunkan suatu keteranganpun tentang nama-nama itu. Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
  • Q. 24:1. (Ini adalah) satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya.
  • Q. 5:44,45,47. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan perkara or­ang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah oleh orang-orang alim mereka dan pendeta­pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu menukar ayat­ayatKu dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka-luka (pun) ada kisasnya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah di dalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.

 

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama