Peran Jihad Perempuan Palestina

Tarqiyah :

Ghassan Al-Shami
Apa yang ditulis dalam buku sejarah tentang perjuangan peremupuan di dunia, perempuan Palestina selalu menghiasai lembaran-lembaran sejarah itu. Bahkan mungkin perjuangan perempuan Palestina yang besar jauh dalam menghadapi penjajah zionis lebih hebat dari yang dijelaskan oleh buku sejarah.
Perempuan terlibat dalam berbagai bentuk perjuangan dan pengorbanan serta mendukung perlawanan dengan apapun yang mereka miliki, menjual perhiatan berharga mereka untuk membeli atau digadaikan untuk membeli senapan. Di antara mereka ada yang gugur syahid, terluka, ibu syuhada, ibu tawanan, selain mereka memikul tanggungjawab keluarga dan sosial yang kerap ditanggung sendiri setelah kepala keluarga gugur syahid.
Berikut hanya sebagian cuplikan perjuangan wanita Palestina. Di era mandataris dan persemakmuran Inggris tahun 1917-1947, perempuan Palestina ikut serta dalam unjuk rasa dan aksi protes menentang rencana Zionis. Mereka memiliki aksi sosial dan membentuk sejumlah lembaga dan asosiasi kewanitaan. Mereka ikut membantu meringankan beban keluarga yang ditinggal ayah mereka karena ditawan atau gugur syahid. Mereka membuka sekolah untuk anak-anak para syuhada dan memberantas buta huruf.
Era revolusi Palestina Raya tahun 1936, perempuan ikut mengangkat senjata dalam perang. Di era Nakbah tahun 1948, para pejuang wanita Palestina bekerja menjaga dan melindungi keluarga Palestina yang kebanyakan terlunta-lunta dan terbuang.
Di tahun 70-an, perempuan Palestina terlibat langsung dan tidak langsung dalam menggelar sejumlah aksi serangan bom syahid melawan penjajah. 28 November 1968, Shadiyah Abu Azalah gugur syahid karena bom yang disiapkan untuk meledakkan apartemen Israel di Tel Aviv dan meledak di tangannya. Dalal Magribi gugur pada 11 Maret 1978 dalam aksi serangan bom, juga Laia Khalid gugur saat terlibat dalam aksi sabotase pesawat El-Al pada 28 Agustus 1969.
Khusus perempuan Gaza wilayah yang dijajah Israel sejak tahun 1967. Mereka banyak terlibat dalam aksi serangan bom yang berhasil menewaskan dan melukai serdadu Zionis. Aisyah Ied Hamadah ikut dalam lempara patroli pasukan penjajah Israel di kota Gaza pada 3 Agustus 1968. Pada Juli 1970, pasukan Zionis menangkap tiga pemudi Palestina dari Nazaret dengan tudingan melemparkan mobil patroli Israel.
5 Oktober 1971, Rayiqah Sulaiman Abu Shahadah melemparkan granat ke markas hakim militr di Der Balah untuk membalaskan dendam kematian suaminya yang syahid dalam perang dengan penjajah. Pada Desmber 1971, Dalal Abu Qamar melakukan aksi serangan militer yang menewaskan agen intelijen Israel. Dalal kemudian ditangkap dan di penjara selama delapan tahun. 24 Oktober 1972, Ni’mah Halwah menggelar aksi serangan lemparan granat ke kendaraan patroli Israel di kamp pengungsi Jabalia. Fathimah Habli ikut dalam sejumlah aksi militer melawan penjajah Zionis dengan menamam ranjau di tugu listrik di timur kampung Sejaiyah. Satu serdadu Zionis tewas.
Tak lupa Khansa Palestina Ummu Nadhal ibu tiga syuhada Al-Qassam. Rumahnya menjadi tempat dan markas pejuang perlawanan Palestina termasuk Emad Aqel yang gugur di rumahnya tahun 1993. (pip/to)
 Wallahu A‘lam.

KATA MEREKA

Kontak Gema Dakwah : tarqiyahonline@gmail.com

Lebih baru Lebih lama